Kalau ditanya soal makanan khas dari Tangerang, jawabnya susah – susah gampang. Hal ini karena Tangerang berada di lokasi tengah – tengah, dengan sedikit pengaruh Sunda dan Jakarta.
Ini juga terlihat jelas di Kuliner yang menjadi khas Kota Tangerang. Rata – rata makanan Khas Tangerang ada kesamaan dengan Jakarta dan daerah Pasundan, misalnya Kue Geplak, Dodol dan Sagon yang juga ada di Jakarta. Lalu Rengginang dan kue duit (semacam kerupuk dari terigu) yang juga ada di wilayah Pasundan. Mungkin yang benar – benar dapat dikatakan makanan Khas Tangerang adalah Sayur Gabus Pucung yaitu sayur ikan gabus yang berwarna hitam pekat dari pucung (kluwak) yang biasa dikenal sebagai bumbu rawon. Jika rawon menggunakan daging, sayur gabus pucung menggunakan ikan gabus. Sekilas tampilan kuahnya mirip dengan rawon.
Sayur Gabus Pucung Sayur ikan gabus pucung sebagai masakan khas Betawi relatif sulit ditemukan. Sebagian wilayah Tangerang yang banyak mendapat pengaruh dari masyarakat Betawi mengenal masakan ini sebagai masakan untuk para boss. Selain karena rumah makan yang menyediakannya jarang, ikan gabus juga sulit diternak. Sebagian besar ikan gabus yang didapat merupakan tangkapan dari alam. Nah… kalau bicara soal kue khas Tangerang, ini dia.. Siapa sih orang tangerang yang gak kenal Kue Akar Kelapa, Dodol, Gipang, Rengginang, Geplak, Kue Sagon dan kue duit.
Dodol Betawi Meski tangerang merupakan salah satu kabupaten dan kota banten, pengaruh Betawi terhadap kebudayaan di tangerang sangat kental terasa. Hal ini lebih diperkuat dengan banyaknya penduduk tangerang yang memiliki keterkaitan dengan Jakarta. Dodol Betawi menjadi sangat istimewa karena berbagai sebab. Beberapa diantaranya adalah karena : 1. Hanya muncul diwaktu tertentu, diantaranya waktu Lebaran atau saat ada hajatan (pernikahan, khitanan / sunatan) dan event khusus lainnya. Pada beberapa tempat, dodol Betawi disebut sebagai kue raja karena keistimewaan yang dimilikinya. 2. Waktu pembuatan yang relatif lama. Dodol Betawi dibuat dari air santan kelapa yang dicampur dengan beras ketan dan gula yang dimasak didalam kuali besar dari tembaga (kenceng). Waktu memasak lebih kurang 6 jam. 3. Ketersediaan Alat. Tidak banyak orang Bekasi atau orang Betawi asli yang memiliki kuali besar dari tembaga alias kenceng. Selain harganya cukup mahal, penggunaannya hanya pada waktu tertentu sehingga tidak ekonomis jika tidak dibuat dalam produksi yang kontinyu. 4. Kesabaran. Membuat Dodol Betawi membutuhkan kesabaran ekstra. Saat keluarga saya membuat Dodol Betawi untuk Lebaran, ada cukup banyak aturan yang harus dipenuhi jika ingin dodol yang dihasilkan memiliki kualitas prima.
Kue Akar Kelapa
Sebagian orang tangerang menyebutnya sebagai kue Procot. Dinamakan kue akar kelapa karena bentuknya mirip akar kelapa. Dinamakan sebagai kue Procot karena saat digoreng, adonan di procotkan atau dikeluarkan secara perlahan menggunakan tabung yang sudah dilubangi dibagian ujung. Akar kelapa, kata dia berbahan dasar kelapa parut, beras tepung, tepung ketan, tepung hun kue, dan wijen.
Kue Rengginang
Kue Rengginang dibuat dari beras yang setelah diolah kemudian dijemur diterik matahari dan digoreng hingga mengembang. Ada 2 pilihan rasa, yaitu Rengginang manis dan Rengginang Asin.
Kue Sagon
Kue ini dibuat dari tepung beras yang diberi rasa manis dan kemudian digarang (seperti disangrai) diatas bara api. Bentuk kue tergantung pada cetakan, bisa berbentuk oval, lingkaran, bergerigi maupun bentuk lainnya. Kue Geplak
Kue ini mirip seperti kue Sagon, namun biasanya disertai kelapa, dibentuk jajaran genjang dan rasanya manis. Kue geplak tidak digarang diatas bara api.
Kue Duit
Sesuai namanya, kue duit dibuat dari tepung yang dibentuk seperti uang logam. Setelah dijemur diterik matahari, kue duit digoreng sehingga gurih dan menjadi penganan yang makan seperti halnya makan emping. Kue Duit kadang dibubuhi tepung gula agar terasa manis. Kue Gipang
Kue Gipang terbuat dari bahan ketan, gula, asem, dan minyak, ukurannya berbentuk kotak sebesar 3 Cm persegi. Kue ini mirip sekali dengan kue rengginang dan berondong, namun rasanya lebih manis dan diberi pewarna merah agar terlihat lebih menarik.
Makanan diatas adalah sebagian dari banyak makanan khas tangerang, yang mungkin saat ini agak sulit ditemukan kecuali pada hari Raya Idul Fitri.
|
mantabh gan :D
BalasHapus